Selasa, 02 April 2013

SURAT UNTUK BUNDA



Bismillah,
 
Assalamualaikum,

Apa kabarmu bunda ?,
 
Hampi setahun kita berpisah, namun kerinduan dan sayangku padamu tak pernah berkurang dan takpernah sama.

Malam ini begitu terasa, dalam ruang persegi dan kesendirian, beberapa bayang menjelma dan menari di pelupuk mata , menghunjam kedalam inti kerinduan dan merobek, hingga air mata ini tak tertahankan lagi, menutupi bola mata, menjadi lensa, hingga bayang bersamamu begitu terasa nyata.

Senyum manismu dipagi hari melepasku pergi,

Rasa khawatir dan tangismu yang berbalut tawa bahagia ketika ku terlambat pulang karena kesibukanku dan kemacetan di jalan.

Tak ada lagi yang memanggilku untuk membuatkan segelas susu sebelum tidur.

Tak pernah lagi tangan ini mengusap kakimu yang mulia, yang telah melangkah ribuan kilo untuk hidupku, ketika rasa sakit menjajah tulang dan saraf kakimu.

Tak pernah lagi mata ini terkantuk-kantuk menemanimu begadang ketika matamu tak jua mau terpejam karena dirimu yang menahan rasa sakit dari penyakit yang telah bersarang.

Takpernah lagi tangan ini menyentuh seember air hangat.

Tak pernah lagi tangan ini meyentuh handuk kecil itu untuk meyeka tubuhmu,

Tak lagi kurasakan uap air hangat disaat ku membasuh kakimu.

Tak lagi kulihat senyum manismu yang melebar selepas kau mandi dari wajah tuamu.

Tak pernah lagi tangan ini memegang pemotong kuku untuk memotong kuku tangan dan kakimu.
Tak pernah lagi kudengar rengekmu ketika meminta ice cream kesukaanmu,

Tak ada lagi ditepi danau itu seorang nenek tua di kursi roda bersama anak muda, dipagi hari,di hari ahad.

Tak ada .........
Tak pernah .........
Tak lagi ..........
Tak .......
Tak ..
Tak

Kini semua hanya kenangan,

Yang tertinggal hanya kerinduan, yang takpernah sama dan tak pernah berkurang.

Ya Alloh,
Berilah tempat yang mulia kepada Bunda hamba, sebagaimana beliau telah membuat hidup hamba mulia sebagai tanggung jawab amanah dariMu.

Ya Alloh,
Sayangilah Bunda hamba, sebagaimana beliau telah menyayangi diri hamba melebihi beliau menyayangi dirinya sendiri. 

Ya Alloh,
Lindungilah beliau dari siksa kubur, dan siksa neraka sebagaimana beliau tel;ah melindungi hamba dengan jiwa dan raganya.

Ya Alloh,
Jadikanlah setiap amal kebaikan hamba sebagai amal kebaikan untuk beliau.

Ya Alloh,
Janganlah kau jadikan setiap keburukan yang hamba lakukan menjadi keburukan untuknya, sungguh bunda hamba sangat tidak pantas menerimanya setelah segala pengorbanannya untuk hamba.

Allahumma shalli 'ala Muhammad wa 'ala ali Muhammad, kamaa shallaita 'ala Ibrahim wa 'ala aali Ibrahim, innaKa Hamidum Majid. Allahumma barik (dalam satu riwayat, wa barik, tanpa Allahumma) 'ala Muhammad wa 'ala ali Muhammad, kama barakta 'ala Ibrahim wa 'ala ali Ibrahim, innaKa Hamiidum Majid.

Amin, alhamdulillahirobbil a’alamin. 

Jakarta, Rabu, 03 April 2013,
Ibnu Adhi Al-Jawi.