Rabu, 26 Desember 2012

MASIH ADA AKU, AISAH

Mengapa sekarang kau menangis bunda,
Ketika mortir menghancurkan Japar,kau tak menangis,
Ketika peluru menembus kepala Umar,kau tak menagis.
Ketika bom mengancurkan tubuh Hamzah,kau tak menangis.
Ketika peluru menembus jantung Usamah ,kau tak menangis.
Lalu mengapa kau menangisi Jaid, apa karena dia mati dalam siksaan jionis ?

" Aku tidak pernah menangisi anak laki-lakiku, Yang kutangisi tak ada lagi yang dapat aku persembahkan untuk Islam. "

Bunda,masih ada aku,aisah.
Bawalah aku ke negeri yang damai,
Nikahkanlah aku dengan seorang yang soleh,
Akan aku lahirkan dan besarkan mujahid-mujahid,
Bukan hanya satu,dua,atau tiga,
jika Alloh berkehendak dan memberikekuatan padaku,aku rela setiap tahunku seorang mujahid terlahir.

Bunda masih ada aku,aisah.
Akan aku jadikan mereka para pemimpin seperti,
Abubakar as-sidik,
Umar ibnu khotob,
Usman ibnu Affan,
Ali bin abi tholib.

Bunda masih ada aku,aisah.
Akan aku jadikan mereka panglima-panglima yg gagah berani seperti,
Khalid bin walid,
Usamah bin zaid,
Thoriq bin jiyad,
Salahudin al-ayubi.

Bunda,masih ada aku,aisah.
Akann aku kirimkan ribuan,jutaan,bahkan milyaran mujahid,
Yang menggentarkan setiap jiwa yg memusuhi Islam.
Yang akan menciutkan nyali mereka yg memerangi islam.
Yang akan membuat hina para kaum munafik.

Bunda,masih ada aku,aisah.
Akan kukirim mereka laksana debu yg di hempaskan gunung berapi,
Akan aku giring mereka laksana gelombang tsunami,
Akan aku lembutkan hati mereka laksana sutra ketika mereka bertemu wanita,orang lanjut usia dan anak-anak kecil,
Akan aku bijakan,santunkan,diri mereka.

Bunda masih ada aku,Aisah.
Yang akan berjihad dengan takdirku,sebagai seorang wanita.

Selembar Puisi Untuk Palestin.
( Ibnu Adhi Al-Jawi )
Kamis, 27 Desember 2012.

Senin, 24 Desember 2012




Semua wanita itu cantik,
Jika mereka pandai berhias,
Tapi kebanyakan mereka,salah berhias,
Dan sebaik-baik hiasan adalah hiasan langit.

(  Ibnu Adhi Al-Jawi )

Jumat, 21 Desember 2012

KADO HARI IBU UNTUK SAUDARAKU

Kenapa kita memperingati hari ibu setahun sekali ?,
Bukan kah dari setiap kita yg di panggil Anakku,tahu bahwa kasih ibu slalu ada untuk kita,
bukan setahun,
bukan sebulan
bukan sepekan,
bukan sehari,
bukan sejam,
bukan semenit,
bukan pula sedetik.
Tapi setiap nafas yang berhembus darinya adalah kasih dan sayangnya,
yang ibu berikan dalam bentuk,
cinta,
perhatian,
perlindungan,
perawatan,
pengorbanan,
dan doa.

Bukankah kah ini sesuatu yang sangat meyedihkan,pembalasan sangat tidak setimpal,

RENUNGKANLAH wahai saudaraku, RENUNGKANLAH,,,,,,,,,

Gunakanlah ruang dan waktu yang ada,untukmu membuktikan pada semesta ini bahwa kau bukan sebongkah batu yg tak memeiliki rasa atas segala yang kau terima,

Jadikanlah hari-harinya adalah hari-harimu,
Hari yang cinta berbalas cinta,
Perhatian berbalas perhatian,
Perlindungan berbalas perlindungan,
Perawatan berbalas perawatan,
Pengorbanan berbalas pengorbanan,
Doa berbalas doa.

Jadikanlah Hari-harimu adalah Hari-harinya,
Bercerita dan tertawalah bersamanya ketika sesuatu yang menyenangkan mendatangimu.
Bercerita dan mengislah dalam pelukannya ketika kedukaan menghampirimu.
Tersenyum dan peluklah dia ketika hatimu berbunga-bunga karena cinta
 yang datang.
Peluklah dengan penuh kehangatan,ketika kedukaan menghampirinya.
Jadilah pendengar yang baik ketika kedukaan dan kebahagiaan mendatanginya,
Jadikanlah kau adalah sahabatnya,karana dia sebaik-baik sahabat,dan paling pantas di perlakukan sebagai seorang sahabat,yang segala kebaikan rasa yangb ada padanya tidak akan pernah sama dan berkurang.

Jika kau memilih ingin menjadi manusia paling bodoh dengan meninggalkan kastil dan taman-taman cintanya, bicaralah padaku , maka aku dengan senang hati akan menggantikan mu,tidak akan ada manusia yang membuiarkan kastil berdinding kristal tanpa ada yang memilikinya,tidak ada taman berisikan warna warni dan beraneka bunga dan tanaman tanpa ada yg mengunjuginya,tidakkah kau melihat kupu-kupu yg menari-nari diantara bunga-bunga itu,terbang dari satu tangkai ketangkai lainnya,dengan indahnya mereka saling berpasangan dan bercanda ria dan merayu.
Tidak pulakah kau melikat embun-embun yg menitik diatas daun-daun dan kelopak bunga itu,yang membias cahaya laksana kristal,yang berkelompok laksana gugusan bintang.

RENUNGKANLAH wahai saudaraku RENUNGKANLAH,

Pulanglah saudaraku bila kau telah terlalu jauh dan lama meninggalkannya,tinggalkanlah pata morgana yang telah menyilaukan matamu.

Pulanglah Saudaraku,tinggalkanlah pengejaran mu mencari ujung dari pelangi itu,
ingatkah kau pada embun-embun yg menitik pada bunga dan daun-daun itu,tidakkah kau melihat pelangi diatasnya yg terbiaskan oleh sang pajar.

Pulanglah saudaraku, pulanglah,pulanglah ,,,,,,,,,

Sebelum masa itu tiba,
Kerinduanmu hanya tinggal kerinduan,
Tangismu hanya tinggal tangisan,
Satu masa kau begitu berharap berjumpa dengannya walau satu kejapan mata.

( Ibnu Adhi Al-Jawi ) 
Sabtu pagi,22 Desember 2012

KUTITIP SURAT INI UNTUK BIDADADRIKU

Kupilih kau sebagai pemilik hati ini,
Bukan karena kau wanita terbaik yg pernah mengetuk hati ini,
Tapi karena ku yakin, denganmu kita kan mencipta kebahagiaan,
Untuku, untukmu, untuk cinta dan buah cinta kita .
Hari ini, esok, lusa, hingga kita tua dan tak bernyawa.
Cinta dan kasih kita kan abadi,terbang bersama hembusan nafas terakhirku atau terakhirmu,
Jika kelak aku mendahuluimu,ku tunggu kau di pintu itu bidadariku yg bermata jeli,bersama kasih dan rinduku yg memenuhi nirwana.
Jika kau mendahuluiku bidadariku,tunggulah aku di pintu itu,berhiaslah dengan hiasan langit hingga wajahmu seperti rembulan ketika kau cemas menungguku,atau seperti matahari,ketika kau bahagia melihat hadirku yang menujumu, sambutlah aku dengan senyummu hingga rasa senang dan suka cita memenuhi rongga dadaku.
Peluklah aku dengan tubuhmu yg bercahaya menutupi alam semesta,yang tidak pernah tersentuh  oleh jin atau pun manusia,bawalah aku larut dalam cintamu,biarkan aku memandang wajahmu hingga rinduku membias bersama cahaya tubuhmu.
Tuntunlah aku ke dipan-dipan itu bersama senyum manja dan manismu yg berkilauan cahaya,
Disitulah tempat kita memadu kasih dan saling merayu,yang tiada penolakan,tiada batasan,dan tiada akhir,yang ada hanyalah kelarutan kita dalam rasa yg sebelumnya tidak pernah kita rasa,rasa yang tidak pernah sama dan tidak akan pernah berkurang.
Biarkanlah aku melepas kerudungmu yang lebih bernilai dari dunia dan seisinya agar ku dapat melihat keindahanmu dengan lebih sempurna.
Biarkanlah mataku tak pernah lepas dari memandang wajahmu dan pipimu yang laksana buah apel yang begitu segar dan merona.
Biarkanlah ku sentuh bibirmu yg berada di balik senyummu yang memancarkan cahaya kemilau dari gigi-gigimu  yang tersusun rapi laksana berlian yang begitu indah dengan kemilau cahayanya.
Biarkanlah kuhabiskan hari-hariku dengan keindahan wajah dan cintamu yang tak pernah sama dan tak pernah berkurang.
Smoga ini adalah keadaan kita yang Alloh kabarkan dalam Al-Quran,
مُتَّكِئِينَ عَلَى سُرُرٍ مَصْفُوفَةٍ وَزَوَّجْنَاهُمْ بِحُورٍ عِينٍ (٢٠)
"Mereka bertelekan di atas dipan-dipan berderetan dan kami kawinkan mereka dengan bidadari-bidadari yang cantik bermata jeli." (QS. At-Thur: 20)

حُورٌ مَقْصُورَاتٌ فِي الْخِيَامِ (٧٢)
"(Bidadari-bidadari) yang jelita, putih bersih, dipingit dalam rumah." (QS. Ar-Rahman: 72)

فِيهِنَّ خَيْرَاتٌ حِسَانٌ (٧٠)
"Di dalam surga itu ada bidadari-bidadari yang baik-baik lagi cantik-cantik." (QS. Ar-Rahman: 70)
إِنَّا أَنْشَأْنَاهُنَّ إِنْشَاءً (٣٥)فَجَعَلْنَاهُنَّ أَبْكَارًا (٣٦)عُرُبًا أَتْرَابًا (٣٧)
"Sesungguhnya kami menciptakan mereka (bidadari-bidadari) dengan langsung Dan kami jadikan mereka gadis-gadis perawan. Penuh cinta lagi sebaya umurnya." (QS. Al-Waqi'ah: 35-37)

Smoga ini adalah keadaan kita yang rosululloh kabarkan dalam hadits-haditsnya,
1. Hadits Abdullah ibnu Mas’ud Rodiallohu 'anhu :
« أَوَّلُ زُمْرَةٍ يَدْخُلُونَ الْجَنَّةَ كَأَنَّ وُجُوهَهُمْ ضَوْءُ الْقَمَرِ لَيْلَةَ الْبَدْرِ، وَالْزُّمْرَةُ الثَّانِيَةُ عَلَى لَوْنِ أَحْسَنِ كَوْكَبٍ دُريَ فِي السَّمَاءِ، لِكُل رَجُلٍ مِنْهُمْ زَوْجَتَانِ مِنَ الْحُورِ الْعِينِ، عَلَى كُل زَوْجَةٍ سَبْعُونَ حُلَّةً، يُرَىٰ مُخُّ سُوقِهِمَا مِنْ وَرَاءِ لُحُومِهِمَا وَحُلَلِهِمَا، كَمَا يُرَىٰ الشَّرَابُ الأَحْمَرُ فِي الزُّجَاجَةِ الْبَيْضَاءِ »

“Kelompok pertama kali yang masuk surga, seolah wajah mereka cahaya rembulan di malam purnama. Kelompok kedua seperti bintang kejora yang terbaik di langit. Bagi setiap orang dari ahli surga itu dua bidadari surga. Pada setiap bidadari ada 70 perhiasan. Sumsum kakinya dapat terlihat dari balik daging dan perhiasannya, sebagaimana minuman merah dapat dilihat di gelas putih.” (HR. Thabrani dengan sanad shahih, dan Baihaqi dengan sanad hasan. Hadits hasan, shahih lighairi: Shahih al-Targhib: 3745)
2. Dalam lafazh Tirmidzi:
« وَلِكُلِّ وَاحِدٍ مِنْهُمْ زَوْجَتَانِ يُرَى مُخُّ سُوْقِهِمَا منْ وَرَاءِ الَّلحْمِ مِنَ الْحُسْنِ، لاَ اخْتِلاَفَ بَيْنَهُمْ وَلاَ تَبَاغُضَ قُلُوبُهُمْ قَلْبُ رَجُلٍ وَاحِدٍ يُسَبِّحونَ الله بُكْرَةً وَعَشِيَّا » .
“Masing-masing mendapat dua bidadari, sumsum kakinya dapat dilihat dari balik daging karena begitu cantiknya, tidak ada perselisihan di antara mereka, dan tidak ada saling benci di hati mereka. Hati mereka seperti hati satu orang, mereka semua bertasbih kepada Allah pagi dan sore.”

Segala puji bagi Alloh,smoga ini adalah keadaan kita kelak di karenakan cinta diatas cinta kita,cinta yang dikaranakan cinta pada Alloh,dan rasa takut kita pada ajab Alloh,dan harap kita dari setiap doa-doa kita, Smoga amal kita membawa kita pada keindahanNya.
1. Hadits al-Miqdam Ibn Ma’di Karib Rodiallohu 'anhu :
« لِلشَّهِيدِ عِنْدَ اللَّهِ سَبْعُ خِصَالٍ: يُغْفَرُ لَهُ فِي أَوَّلِ دَفْعَةٍ مِنْ دَمِهِ، وَيَرَىٰ مَقْعَدَهُ مِنَ الْجَنَّةِ، وَيُحَلَّىٰ حُلَّةَ الإِيمَانِ، وَيُزَوجُ اثْنَيْنِ وَسَبْعِينَ زَوْجَةً مِنَ الْحُورِ الْعِينِ، وَيُجَارُ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ، وَيَأْمَنُ مِنَ الْفَزَعِ الأَكْبَرِ، وَيُوضَعُ عَلَى رَأْسِهِ تَاجُ الْوَقَارِ، الْيَاقُوتَةُ مِنْهُ خَيْرٌ مِنَ الدُّنْيَا وَمَا فِيهَا، وَيَشْفَعُ فِي سَبْعِينَ إِنْسَاناً مِنْ أَهْلِ بَيْتِهِ »

“Orang yang mati syahid memiliki 8 keistimewaan di sisi Allah: (1) diampuni dosanya di awal kucuran darahnya, (2) melihat tempat duduknya dari surga, (3) dihiasi dengan perhiasan iman, (4) dinikahkan dengan 72 bidadari surga, (5) diamankan dari adzab kubur, (6) aman dari goncangan dahsyat di hari qiamat, (7) diletakkan di atas kepalanya mahkota kewibawaan; satu permata dari padanya lebih baik dari pada dunia seisinya, (8) memberi syafaat kepada 70 orang dari kerabatnya.” (Ahmad, Tirmidzi dan Baihaqi. Silsilah al-Shahihah: 3213, Shahih al-Jami’: 5182)

2. Hadits Mu’adz ibn Anas Rodiallohu 'anhu ;
« مَنْ كَظَمَ غَيْظاً وَهُوَ قَادِرٌ عَلَى أَنْ يُنْفِذَهُ دَعَاهُ اللَّه سُبْحَانَهُ عَلَى رُؤُوسِ الْخَلائِقِ حَتَّى يُخَيِّرَهُ مِنَ الْحُورِ الْعينِ مَا شَاءَ ».
“Barangsiapa mampu menahan amarah padahal ia mampu untuk melampiaskannya, maka Allah memanggilnya di hadapan para makhluk hingga Dia memberikan hak untuk memilih yang ia suka dari bidadari.” (HR. Abu Daud, Tirmidzi, Ibnu Majah, hadits hasan. Lihat Shahih al-Jami’: 6518)
3.     Hadits Mu’adz t;
« لاَ تُؤْذِي امْرَأةٌ زَوْجَهَا فِي الدُّنْيَا. إِلاَّ قَالَتْ زَوْجَتُهُ مِنَ الْحُورِ الْعِينِ: لاَ تُؤْذِيهِ، قَاتَلَكِ الله، فَإِنَّمَا هُوَ عِنْدَك دَخِيلٌ يُوشِكَ أَنْ يُفَارِقَكِ إِلَيْنَا »
“Tidak ada seorang isteri yang menyakiti suaminya di dunia melainkan bidadari yang menjadi pasangannya berkata: "Jangan engkau sakiti dia -semoga Allah melaknatmu- sesungguhnya ia hanyalah bertamu (di rumahmu), hampir saja ia berpisah meninggalkanmu menuju kami.” (Shahih al-Jami’: 7192)
Duhai bidadariku,bila telah kau terima surat ku ini,dengarlah ucapku ini,
Jika kau melihat rasa itu,diam,diamlah.
Jika kau memiliki rasa yang sama,diam,diamlah.
Walau kau begitu yakin dengan rasa itu,diam,diamlah.
Simpanlah dalam lautan cintamu yg terdalam.

Biarlah rasa di antara kita tumbuh dan berkembang dalam samudra kehidupan di antara kita.
Biarlah Sang pemilik cinta yg mengangkat rasa itu.
Biarlah sang pemilik cinta yang membuat indah pada akhirnya,karena cinta kita cinta diatas cinta.

( Ibnu Adhi Al-Jawi ) arigunaone@gmail.com.
Jum'at,21 Desember 2012.


Senin, 10 Desember 2012


Wajahmu

Seandainya ini bukan dosa, tak ingin mata ini berpaling dari wajahmu.
Sungguh,
Ketika kutatap matamu,aku terseret dalam sungai cintaku,aku terhanyut dan berharap bermuara dalam hatimu.
Ketika kutatap bibirmu,aku tersesat dalam imajinasiku ,yang menggiringku semakin jauh dalam dunia khayalku dan berharap, kau lah bidadariku.
Ketika kulihat senyummu, aku melayang tak tentu arah dengan segala rasaku,yang membuatku semakin tinggi dalam harapku padamu.
Seandainya ini bukan dosa,tak ingin mata ini berpaling dari wajahmu.

( Ibnu Adhi Al-Jawi )

Sabtu, 08 Desember 2012


















RASAKU

Terimakasih atas apa yg telah kau beri,
Walau mungkin itu bukan cinta,
Namun aku bahagia.

Jangan pernah berubah,
Walau satu kedipan matamu.

Sungguh aku tak tau apa yg akan terjadi pada diriku,
Jika kau pergi menjauh dariku,
Satu malamku tanpamu,
Aku menderita.

Maafkan atas rasaku,
Apa yg dahuku ku takutkan kini terjadi,
Sungguh aku tak kuasa menahan laju rasaku.

( Ibnu Adhi Al-Jawi )