Assalamualaikum,
Apa kabarmu bunda ?,
Hampi setahun kita berpisah, namun kerinduan dan sayangku padamu
tak pernah berkurang dan takpernah sama.
Malam ini begitu terasa, dalam ruang persegi dan
kesendirian, beberapa bayang menjelma dan menari di pelupuk mata , menghunjam
kedalam inti kerinduan dan merobek, hingga air mata ini tak tertahankan
lagi, menutupi bola mata, menjadi lensa, hingga bayang bersamamu begitu terasa nyata.
Senyum manismu dipagi hari melepasku pergi,
Rasa khawatir dan tangismu yang berbalut tawa bahagia ketika
ku terlambat pulang karena kesibukanku dan kemacetan di jalan.
Tak ada lagi yang memanggilku untuk membuatkan segelas susu
sebelum tidur.
Tak pernah lagi tangan ini mengusap kakimu yang mulia, yang
telah melangkah ribuan kilo untuk hidupku, ketika rasa sakit menjajah tulang
dan saraf kakimu.
Tak pernah lagi mata ini terkantuk-kantuk menemanimu
begadang ketika matamu tak jua mau terpejam karena dirimu yang menahan rasa
sakit dari penyakit yang telah bersarang.
Takpernah lagi tangan ini menyentuh seember air hangat.
Tak pernah lagi tangan ini meyentuh handuk kecil itu untuk
meyeka tubuhmu,
Tak lagi kurasakan uap air hangat disaat ku membasuh kakimu.
Tak lagi kulihat senyum manismu yang melebar selepas kau
mandi dari wajah tuamu.
Tak pernah lagi tangan ini memegang pemotong kuku untuk
memotong kuku tangan dan kakimu.
Tak pernah lagi kudengar rengekmu ketika meminta ice cream
kesukaanmu,
Tak ada lagi ditepi danau itu seorang nenek tua di kursi
roda bersama anak muda, dipagi hari,di hari ahad.
Tak ada .........
Tak pernah .........
Tak lagi ..........
Tak .......
Tak ..
Tak
Kini semua hanya kenangan,
Yang tertinggal hanya kerinduan, yang takpernah sama dan tak
pernah berkurang.
Ya Alloh,
Berilah tempat yang mulia kepada Bunda hamba, sebagaimana
beliau telah membuat hidup hamba mulia sebagai tanggung jawab amanah dariMu.
Ya Alloh,
Sayangilah Bunda hamba, sebagaimana beliau telah menyayangi
diri hamba melebihi beliau menyayangi dirinya sendiri.
Ya Alloh,
Lindungilah beliau dari siksa kubur, dan siksa neraka
sebagaimana beliau tel;ah melindungi hamba dengan jiwa dan raganya.
Ya Alloh,
Jadikanlah setiap amal kebaikan hamba sebagai amal kebaikan untuk
beliau.
Ya Alloh,
Janganlah kau jadikan
setiap keburukan yang hamba lakukan menjadi keburukan untuknya, sungguh bunda
hamba sangat tidak pantas menerimanya setelah segala pengorbanannya untuk
hamba.
Allahumma shalli 'ala Muhammad wa 'ala ali Muhammad, kamaa
shallaita 'ala Ibrahim wa 'ala aali Ibrahim, innaKa Hamidum Majid. Allahumma
barik (dalam satu riwayat, wa barik, tanpa Allahumma) 'ala Muhammad wa 'ala ali
Muhammad, kama barakta 'ala Ibrahim wa 'ala ali Ibrahim, innaKa Hamiidum Majid.
Amin, alhamdulillahirobbil a’alamin.
Jakarta, Rabu, 03 April 2013,
Ibnu Adhi Al-Jawi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar