Sabtu, 26 Januari 2013

AKU TIDAK PERNAH TAHU

 Aku tidak pernah tahu, mengapa kita berjumpa ?,
Yang aku tahu,kau hadir disaat aku membutuhkan seseorang  disisiku.

Aku tidak pernah tahu mengapa aku jatuh cinta padamu ?,
Yang aku tahu satu detikku bersamamu, kau telah mencuri hatiku.

Aku tidak pernah tahu mengapa aku mencintaimu ?,
Yang aku tahu, cIntaku ini semakin tumbuh tak terkendali.

Aku tidak pernah tahu seberapa dalam cintaku padamu ?,
Yang Aku tahu aku telah tenggelam dalam lautan pesonamu.

Aku tidak pernah tahu seberapa besar cintaku padamu ?,
Yang aku tahu begitu besar harapku untuk dapat hidup bersamamu.

Aku tidak pernah tahu apa kau begitu memiliki arti bagi diriku ?,
Yang aku tahu, aku begitu takut kehilanganmu, ketika kau lepas dari pandanganku.

Aku tidak pernah tahu seberapa pentingkah dirimu untukku ?,
Yang aku tahu, satu hariku tanpamu tubuhku lemah tak berjiwa.

Aku tidak pernah tahu apakah aku dapat hidup tanpamu ?,
Yang aku tahu, butuh seumur hidupku untuk melupakan mu.

Aku tidak pernah tahu apa kau benar mencintaiku ?,
Yang aku tahu, aku slalu jujur dengan cintaku.

Jakarta, 26 Januari 2013,
( Ibnu Adhi Al-Jawi )

Selasa, 15 Januari 2013

KASIH BUNDA HINGGA AJAL MENJEMPUT

Seorang wanita paruh baya berjalan cepat setengah berlari memasuki rumah itu, isak tangisnya semakin menjadi ketika ia memasuki sebuah kamar, sebuah kamar yg disana terbujur seorang nenek tua, yg tertidur pulas dengan wajah pucat pasi, tertidur pulas setelah dua hari mengalami pendarahan hebat, sedang disampingnya tampak seorang anak muda yg sedang membaca Al-quran dengan suara penuh kesedihan dengan sorot matanya tidak pernah berpaling dari memandang wanita tua yg terbujur itu, dari matanya sangat tampak ia begitu berusaha untuk tegar.
“ Bunda, bunda “ , panggil wanita paruh baya itu pada teliga nenek yg terbujur itu.
“ Bunda, bunda harus kuat, bertahanlah bunda, apa bunda tidak ingin melihat Wawan menikah dengan gadis pilhannya ?, bunda bangun bunda,lihat bunda Wawan sedang mengaji untuk bunda,bukankah dulu bunda sangat suka dengan suara Wawan saat mengaji “, Suara tangis wanita paruh baya itupun semakin jadi ketika tidak ada reaksi dari tubuh nenek tua itu, tersungkur wajahnya disamping nenek tua itu, Sesaat suasana menjadi hening, bacaan Al quran dari anak muda itu tidak terdengar, anak muda itu seperti mematung menatap wajah bundanya,airmatanya mengalir dengan begitu derasnya, Anak muda menepuk bahu wanita paruh baya itu, dengan suara terbata dia berucap, “ kak Bunda menangis , lihat air mata bunda kak “, suara tangis semakin menggema dari dua orang kakak beradik, yang akan membuat siapa saja terenyuh menyaksikannya, setengah hari setelah kejadian itu nenek tua itupun menghembuskan nafas terakhirnya.
Wahai saudaraku sekalian tidak kah kita mengambil pelajaran yg sangat berharga dari peristiwa ini, bagai mana kasih seorang ibu yg tidak pernah terhenti menyayangi,mengkhawatirkan, dan slalu ingin melihat kebahagiaan dari anaknya, sampai ketika ajal menjemputnya, masih saja ada air mata kasih sayang yg menetes dari kedua matanya yg mulia, kasih ibu tidak kan pernah putus saudaraku sampai ajal menjemputnya.
Wahai saudaraku yg masih memiliki orang tua yg berada di sisi kalian, bahagiakanlah mereka dengan sempurna,sepertihalnya mereka telah menyempurnakan kasih sayang mereka hinggal ajal menjemput, ingatlah satu hal, kelak kita akan seperti mereka, apa yg kalian lakukan hari ini pada orang tua kalian, seperti itulah hari esok kalian.

Jakarta, 16 Januari 2013,
Ari Syafano Rimbaku / Ibnu Adhi Al-Jawi

Jumat, 11 Januari 2013

UNTUKMU SEPARUH JIWAKU

Untukmu Separuh jiwaku, dengarlah !,

Jaga dan rawatlah cintaku yg tertanam dihatimu,
Seperti aku menjaga dan merawat cintamu yang tertanam di hatiku,
Yang kusirami setiap paginya dengan embun-embun kerinduanku,
Yang slalu kujaga di setiap hangatnya hembusan nafasku,
Takkan ada satu kedipan mataku, lalai dari penjagaanku.


Untukmu separuh jiwaku, ingatlah !,

Ada satu hati di belahan dunia ini yang akan slalu mengenangmu,
Ada satu jantung yg berdetak tidak teratur ketika di sebut namamu,
Ada gundah yang mengganngu pikir ketika kenangan bersamamu hadir menjelma,
Ada satu rindu yang tidak pernah sama dan tidak pernah berkurang.


Untukmu separuh jiwaku, maafkanlah !,

Memang cintaku, bukan cinta biasa,
Cukup satu detikku memandang wajahmu,aku tlah jatuh cinta,
Tapi sungguh, perlu seumur hidupku tuk melupakannya.


Untukmu separuh jiwaku, ikhlaslah !,

Begitu banyak angan berharap menjadinyata,
Begitu jauh hayal berimaji bersama mimpi,
Merangkai indah pada bait-bait doa penuh harap,
Tapi kita hanya seorang hamba,yang hanya mampu berharap,tiada mampu mencipta.


Untukmu separuh jiwaku, yakinlah !,

Jika memang garis itu ada,
Genggamlah erat tanganku,
Rengkuhlah aku dalam hangat pelukmu,
Buailah aku dalam kelembutan cintamu.

Jika memang garis itu tiada,
Kenanglah aku sebagai bait terindah dari bagian kisah hidupmu,
Tempatkan aku di tempat terindah didalam taman hatimu,
Jika kau merindukan aku, lihatlah bait-bait puisiku yg tertulis di dinding-dinding hatimu,
Jika kau ingin bertemu denganku, temukan aku diantara ruku dan sujudku di malam tahajudku.

Smoga masih ada masa untuk kita merangkai rasa, merajut cerita,
Dua jiwa,satu rasa,satu harap,satu cinta.

Amin.
( Ibnu Adhi Al-Jawi )
Sabtu,12 Januari 2013.




Jika benar engkau mencinta, jagalah cinta itu disetiap waktu, rawatlah cinta itu seiring hangatnya hembusan nafasmu, Sungguh cinta itu bisa berkurang bahkan menghilang, walau memang tidak dapat ϑȋ lupakan.
( Ari Syafano Rimbaku / Ibnu Adhi Al-Jawi ).

Selasa, 08 Januari 2013

Aku Tegurkau Dengan Bismillah

Duhai Saudaraku,
Cobalah untuk berlapang dada ketika kita sedang di nasehati atau di tegur karena kesalahan atau perbuatan yg tidak baik yang sedang atau telah kita lakukan,karena sesungguhnya,setiap kata yg terucap dari untaian nasehat dan teguran itu adalah kasih sayang Alloh yg sedang terurai melalui lisan orang yg menasehati kita, dengarkan dan terimalah setiap kebaikan yang mendatangi kita karena saat itulah Alloh sedang memberi kita ilmu.
Bersyukurlah pada Alloh,karena masih banyak orang disekeliling kita yang perduli dengan segala kebodohan,kelalaian,kemaksiatan,dan kekhilapan kita yang dengan ringannya mereka mengajarkan dan menegur kita dengan ilmu dan kebaikan yang ada pada mereka, Sungguh kehadiran mereka di sekeliling kita adalah sebuah berkah yang teramat besar dan pertanda bahwa kasih dan sayang Alloh masih beserta kita, dan kematian dan perginya mereka dari sisi kita adalah sebesar –besarnya musibah yang menimpa kita, cintai dan ambilah segala kebaikan yang ada pada diri mereka,sebelum Alloh mengambil atau mereka pergi dari sisi kita.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

 “Sesungguhnya Allah tidak mencabut ilmu dengan merenggutnya dari para manusia, namun ilmu itu dicabut dengan diwafatkannya para ulama. Sehingga apabila Allah tidak menyisakan lagi seorang ‘alim, maka manusia akan menjadikan para pembesar mereka dari kalangan orang-orang bodoh yang ditanya (tentang agama) lantas orang-orang bodoh itu berfatwa tanpa ilmu, sehingga mereka sesat dan menyesatkan.”

(HR Al-Bukhari: 1: 174-175, Muslim no: 2673, At-Tirmidzi 2652).

Jakarta, 09 Januari 2013
Ari Syafano Rimbaku ( Ibnu Adhi Al-Jawi )

UNTUKMU JIWA YANG LETIH

Jika kau terbangun di pagi hari,dengan malas dan letih oleh hidupmu,
Keluarlah dari kamarmu lihatlah keluar,
Tidakkah kau melihat sang matahari,dia tidak pernah jemu apa lagi letih dengan rutinitasnya,terbit dipagi hari,tenggelam di sore hari dan ia titipkan cahayanya pada rembulan di malam hari,setiap berkas cahayanya adalah kehidupan dan keindahan,tidak pernah dia meminta dan mendapatkan balasan dari kebaikannya,walaupun hanya sebuah pelukan,namun cintanya tidak pernah surut pada semesta,karena dia tahu,ini adalah jalan takdir.
Tidak kah kau lihat Pohon itu, ia begitu indah di pandang mata dengan daunya yg segar dan hijau berhias butiran embun yg berkelompok dan membiduk laksana bintang diangkasa.Keindahan dan pesonanya mengundang makhluk lain untuk mendatanginya,dari kupu-kupu yg menghisap madu dari sari bunga nya dan menitipkan telurnya, dari ulat yg begitu lahap memakan hijau daunnya,dari burung pipit yg tergiur oleh gemuknya ulat yg ada padanya,betapa indahnya dia hidup dan memberi kehidupan,Tapi jangan pernah kau berpikir bahwa dia tidak pernah merasakan kerasnya kehidupan,tidakkkah kau lihat rantingnya yg sebagian mengering,tidakkah kau lihat daunnya yg yg menguning berguguran,tidakkah kau lihat daunnya yg kusam dan layu karena debu dan teriknya matahari kehidupan,tidakkah kau lihat suburnya benalu yang hidup bersamanya,Semu itu ia terima dengan satu keyakinan “Tidaklah Alloh menguji hambanya melebihi batas kemampuannya “ hingga ia tidak pernah berhenti bertahlil,tahmid,dan tasbih dengan setiap gerakan dahannya yg tertiup oleh hembusan angin yang mengeluarkan suara gemerisik dan karena dialah kita masih dapat merasakan berkah dari Alloh,padahal kejoliman  yg telah dilakukan manusia kepada Alloh begitu Dahsyatnya.
Belajarlah pada ayat-ayat kauniyah Tuhanmu,sungguh ada banyak pelajaran yg dapat kau ambil daripadanya.
Satu Nasehat, Satu renungan, Untukku, untukmu dan untuk kita semua,yg di panggil makhluk.
“Dan tumbuh-tumbuhan dan pohon-pohonan kedua-duanya tunduk kepada-Nya.” (Q.S Ar-Rahman [55]: 6)
kepada-Nya bertasbih apa yang dilangit dan dibumi dan burung dengan mengembangkan sayapnya.  Masing-masing telah mengetahui sembahyang dan tasbihnya, dan Allah Maha Mengetahui apa yang mereka kerjakan.”  An Nuur (24) : 41
“dan sebagian dari tanda-tanda-Nya bahwa kamu melihat bumi itu kering tandus, maka apabila Kami turunkan air diatasnya, niscaya ia bergerak dan subur.  Sesungguhnya Tuhan menghidupkannya tentu dapat menghidupkan yang mati; sesungguhnya Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu” QS. Fushshilat (41) : 39.

Dalam SadarKu, jakarta, 7 Januari 2013
Ari Syafano Rimbaku ( Ibnu Adhi Al-Jawi ).
 

Kamis, 03 Januari 2013

BELAJAR CINTA DARI ALAM SEMESTA

BELAJAR CINTA DARI ALAM SEMESTA
Jika kau mencinta, kendalikanlah cintamu seperti cinta Matahari pada Bumi, Tidak terlalu dekat dan tidak terlalu jauh, mencinta dengan patuh pada ketentuan Sang pemilik cinta.
Jika kau mencinta, bersabarlah dengan cintamu, seperti cinta bumi pada makhluk yg menempatinya. Bersabarlah dari segala keburukan dan kejahatan perilakunya, sampai ketentuan Sang pemilik cinta mendatanginya.
Jika kau mencinta, Ikhlas lah dengan cintamu. Sepertihalnya udara yg memberikan seluruh hidupnya untuk cintanya pada makhluk hidup, walau dia tidak pernah memiliki cintanya, dianggapnya, dilihatnya, disentuhnya, atau sekedar ucapan terimakasih. Dia ikhlas dengan cintanya sampai sang pemilik cinta mengambil masanya.
Itulah ayat-ayat cinta dari Sang pemilik cinta, yang tidak pernah kita sadari, tapi sungguh ada pelajaran yang sangat berharga darinya, smoga kita menjadi hamba Alloh yg mencinta seperti mereka, kita tidak pernah tahu kapan, dimana kita jatuh cinta dan pada siapa kita jatuh cinta, atau apakah cinta yang datang seperti cinta yang kita harapkan, bersyukurlah, bersabarlah, dan ikhlaslah dengan cinta yang datang.
Boleh jadi menurut kita cinta yg datang itu tidak baik, tapi sesungguhnya Alloh menaruh kebaikan pada cinta itu, hanya saja kita tidak mengetahuinya, sampai ketentuan Alloh mendatanginya.
Dan boleh jadi menurut kita cinta kita itu baik, tapi sesungguhnya ada keburukan pada cinta itu, lalu Alloh menanggukannya sampai ketentuan Alloh mengambil keburukan itu, dan memberikan cinta yg telah bersih itu pada kita.
Dan sangat boleh jadi cinta yang kita anggap baik, tapi sesungguhnya ada sesuatu yang sangat buruk dari atau dibalik cinta itu untuk dunia dan akhirat kita, dan Alloh tidak pernah memberikan cinta itu pada kita di dunia, lalu Alloh memberikan cinta itu pada kita di akhirat.
Berbaik sangkalah pada segala ketentuan Alloh, termasuk dalam cinta. Karena Alloh tidak akan mungkin menjolimi hamba-hambaNya yang yang berserah diri kepadanya.
Maha benar Alloh yang menaruhkan cinta pada setiap hati MakhlukNya.
Jakarta, 3 Desember 2013,
Dalam renungan siang,mencoba mengerti CINTA.
Ari Syafano Rimbaku ( Ibnu Adhi Al-Jawi ).

.